newssportsaz_0q4zf1
Jambi – Kepolisian Daerah (Polda) Jambi kembali mencetak prestasi dalam perang melawan narkotika dengan berhasil menangkap seorang bandar besar narkoba yang diduga kuat terafiliasi dengan jaringan internasional Fredy Pratama, salah satu buronan kelas kakap yang telah lama menjadi target utama Bareskrim Polri.
Penangkapan ini dilakukan oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jambi dalam operasi yang berlangsung secara senyap di sebuah rumah kontrakan mewah di kawasan Kecamatan Kota Baru, Jambi, pada akhir pekan lalu.
Penangkapan Berbasis Intelijen Digital
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan hasil kerja sama antara Polda Jambi, Dittipidnarkoba Bareskrim Mabes Polri, dan sejumlah tim intelijen lapangan. Operasi tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian melacak komunikasi digital dan aliran transaksi keuangan yang mengarah ke tersangka.
“Tersangka diduga menjadi salah satu pengendali jalur distribusi narkotika jenis sabu dan ekstasi di wilayah Sumatera bagian tengah, dan terhubung langsung dengan sindikat Fredy Pratama yang beroperasi lintas negara,” ujar Kombes Mulia.
Barang Bukti: Sabu, Uang Tunai, dan Kendaraan Mewah
Dalam penangkapan ini, polisi menyita berbagai barang bukti bernilai besar, antara lain:
-
10 kg sabu siap edar
-
2.000 butir ekstasi
-
Uang tunai lebih dari Rp 1 miliar
-
3 unit mobil mewah
-
Beberapa rekening bank dan bukti transfer terkait aktivitas pencucian uang
Polisi juga mengamankan sejumlah alat komunikasi, laptop, dan catatan transaksi yang diduga kuat menjadi bagian dari jaringan distribusi internasional.
Jaringan Fredy Pratama Masih Aktif
Fredy Pratama, yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) internasional, dikenal sebagai gembong narkoba yang memiliki jaringan kuat di Asia Tenggara. Penangkapan ini menjadi bukti bahwa sindikat tersebut masih aktif bergerak dan mengatur distribusi narkoba melalui perantara lokal.
“Kami menduga tersangka memiliki peran sebagai penghubung antara pemasok dari luar negeri dan jaringan lokal di Jambi serta sekitarnya,” jelas Direktur Reserse Narkoba Polda Jambi, Kombes Pol Alhajat.
Langkah Lanjutan: Pengembangan dan Kerja Sama Regional
Polda Jambi memastikan akan terus mengembangkan kasus ini dan menelusuri aliran dana, jaringan komunikasi, serta pihak-pihak lain yang diduga terlibat.
“Kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus kejar akar dan struktur jaringannya. Tidak ada tempat bagi peredaran narkoba di Jambi,” tegas Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono.
Selain itu, aparat juga tengah berkoordinasi dengan BNN dan Interpol untuk memburu pelaku lain yang masih buron, termasuk mengumpulkan bukti dugaan pencucian uang melalui usaha legal yang digunakan untuk menyamarkan aktivitas ilegal.
Kesimpulan
Penangkapan bandar narkoba di Jambi yang terkait dengan jaringan Fredy Pratama menjadi alarm bahwa sindikat besar ini masih aktif menyebarkan ancaman narkotika di Indonesia. Namun, dengan kesigapan aparat dan kolaborasi antarlembaga, diharapkan perang terhadap narkoba bisa terus diperkuat.
Polda Jambi menegaskan komitmennya untuk membersihkan wilayahnya dari jaringan narkoba dan melindungi generasi muda dari bahaya laten zat adiktif.
